---------
dan untuk pertama kalinya aku sangat ingin memulai hari sedini ini
------------------
Dear Tomku,
Sudah lama berlalu ya, sejak terakhir kali aku menutup buku
harianku--sejak aku melepas namamu dari hatiku.
Aku tidak ingin menanyakan kabarmu seperti apa? Karena aku tahu, kau
baik-baik saja di sana. Aku bahagia, kau menemukan seseorang yang tepat
di saat yang tepat dan hey terima kasih bijaksana. Kau juga membawakanku
sekotak kebahagian untuk menjadi bekal.
Aku baik-baik saja, Tomku. Aku baik-baik saja. Hahaha...aku akan bilang
itu berkali-kali meski tak kau tanyakan.
Entah kenapa, hari ini kenangan-kenangan masa lalu tentangmu berkelebat
dalam ingatanku. Bagaimana aku bertemu kamu pertama kali, lalu jatuh
cinta diam-diam. Pernah beberapa kali mata kita bersirobok tanpa
sengaja. Atau pada beberapa kesempatan bertemu disaat yang tepat.
Telepatiku padamu selalu berfungsi kala itu. Aku ingat, kata-kata yang
kau dan aku ucapkan pagi itu saat aku mengucapkan selamat ulang tahun
padamu. Kau tertawa. Mukaku memerah.
Sesekali aku juga pernah patah hati karenamu, tapi selalu membuatku
jatuh cinta berkali-kali. Ingat panggilanmu Malaikat Penjaga? Kau akan
menjadi selamanya seperti itu.
Jangan salah sangka, aku tidak hendak merebut hatimu kembali. Lathifa
kecilmu sudah cukup membuatku berhenti menunggu. Aku sudah move on.
Sungguh. Aku bahkan tidak memintamu untuk mengingat apa-apa lagi. Cukup
ingat aku sebagai temanmu saja. Teman satu almamater. Sudah, itu saja.
Tapi Tom. Harus kuakui satu hal. Ternyata kau masih menjadi
sumber-sumber inspirasiku. Tokoh utama dalam tulisan-tulisanku. Tidak
apaa-apa kan? Aku yakin, kau juga masih menjadi penggemar
cerita-ceritaku. Tenang saja, mungkin suatu hari aku akan bikin cerita
tentang keluarga kecilmu itu. Mungkin bisa kau dongengkan kepada Lathifa
sebelum tidur? Kapanpun itu, bilang ya pada gadis kecil itu Tantenya
seorang penulis hebat :)
Thanks for all Bijaksana. Happily ever after.
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Dear Tomku,
Sudah lama berlalu ya, sejak terakhir kali aku menutup buku
harianku--sejak aku melepas namamu dari hatiku.
Aku tidak ingin menanyakan kabarmu seperti apa? Karena aku tahu, kau
baik-baik saja di sana. Aku bahagia, kau menemukan seseorang yang tepat
di saat yang tepat dan hey terima kasih bijaksana. Kau juga membawakanku
sekotak kebahagian untuk menjadi bekal.
Aku baik-baik saja, Tomku. Aku baik-baik saja. Hahaha...aku akan bilang
itu berkali-kali meski tak kau tanyakan.
Entah kenapa, hari ini kenangan-kenangan masa lalu tentangmu berkelebat
dalam ingatanku. Bagaimana aku bertemu kamu pertama kali, lalu jatuh
cinta diam-diam. Pernah beberapa kali mata kita bersirobok tanpa
sengaja. Atau pada beberapa kesempatan bertemu disaat yang tepat.
Telepatiku padamu selalu berfungsi kala itu. Aku ingat, kata-kata yang
kau dan aku ucapkan pagi itu saat aku mengucapkan selamat ulang tahun
padamu. Kau tertawa. Mukaku memerah.
Sesekali aku juga pernah patah hati karenamu, tapi selalu membuatku
jatuh cinta berkali-kali. Ingat panggilanmu Malaikat Penjaga? Kau akan
menjadi selamanya seperti itu.
Jangan salah sangka, aku tidak hendak merebut hatimu kembali. Lathifa
kecilmu sudah cukup membuatku berhenti menunggu. Aku sudah move on.
Sungguh. Aku bahkan tidak memintamu untuk mengingat apa-apa lagi. Cukup
ingat aku sebagai temanmu saja. Teman satu almamater. Sudah, itu saja.
Tapi Tom. Harus kuakui satu hal. Ternyata kau masih menjadi
sumber-sumber inspirasiku. Tokoh utama dalam tulisan-tulisanku. Tidak
apaa-apa kan? Aku yakin, kau juga masih menjadi penggemar
cerita-ceritaku. Tenang saja, mungkin suatu hari aku akan bikin cerita
tentang keluarga kecilmu itu. Mungkin bisa kau dongengkan kepada Lathifa
sebelum tidur? Kapanpun itu, bilang ya pada gadis kecil itu Tantenya
seorang penulis hebat :)
Thanks for all Bijaksana. Happily ever after.
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub