Wednesday, February 20, 2013

Rindu

Sepi.
Senyap.
Hening.
Di luar sana langit masih bercengkrama dengan gerimis.
Aku sendiri.
Menengadahkan kepala menatap langit senja yang menghitam.
Angin dan rinai berebut saling mendahului.
Riang, ringan dan resah.
Lalu, bayangan masa lalu melintas di sana.
Penuh canda, tawa diselingi duka.
Aku terngungu. 
Sesak dada ini seketika.
Tersadar, rindu itu melintas tiba-tiba...


hey kamu, yang memanggilku Bee..


- after the theme song of Yiruma - Kiss the rain - 

Thursday, February 7, 2013

escape to Jogja

aku langkahkan kakiku memasuki warnet ini, perasaanku campur aduk. teriknya cuaca jogja masih berpacu dengan suhu tubuhku yang terus naik, demam semalam belum menampakkan tanda tanda mereda sepertinya...

berawal dari email yang kuterima awal minggu ini yang akhirnya mebuatku memutuskan untuk menghitung hitung budget yang kupunya bulan ini. Jogja, kesanalah aku harus pergi minggu ini, sangat mendadak, aku sempatkan untuk melihat lihat tiket disela sela jam kerjaku. aku tak butuh tiket pulang pergi, cukup tiket pulang saja, untuk berangkat kurasa kereta cukup bersahabat dengan keuanganku sekarang..

tiket pesawat sudah ditangan, namun belum aku print, sekedar jaga jaga agar tak ada yang tahu mengenai rencana ini. sementara tiket kereta kuputuskan untuk membeli dihari keberangkatan, sepulang kerja. dengan pertimbangan bukan musim liburan, pasti masih banyak tempat kosong tersisa.. everything set.

dihari H rencana keberangkatanku aku terserang flu, semoga tidak tambah parah, aku masih menguatkan niatku untuk tetap pergi ke Jogja. hingga sekitar pukul 4 sore Jakarta diguyur hujan lebat, sangat lebat yang mengakibatkan banjir dimana-mana. aku menyerah....

aku berbicara pada Tuhan, "wahai Tuhan apakah memang aku tidak Kau ijinkan untuk pergi? ah aku tidak percaya kalau Kau berniat mematahkan usaha hambamu", namun hujan tak kinjung reda juga. aku urungkan niatku untuk kestasiun kereta langsung sepulang kerja, dalam hatiku berkata "aku ingin pulang kekos dulu, jika kos tidak banjir maka aku memang harus ke stasiun"

setiba di kos ternyata tidak banjir, aku hanya bisa menghela nafas. berarti aku harus ke stasiun.setelah mandi dan packing aku beranjak ke stasiun, melihat kemacetan jakarta kembali aku berkata "kalau tidak ada kereta lagi maka aku gak jadi kejogja"
setelah menembus hujan menuju stasiun dalam keadaan basah kuyup aku melengos, aku lihat loket masih buka dan kereta masih ada karena delay. mau tak mau aku membeli tiket dan masuk kekereta, tepat setelah aku masuk kereta pun berangkat "ya Tuhan adakah Engkau sedang menguji keteguhanku?"

perjalanan malam dengan kereta bukanlah ide menarik bagi penderita flu, suhu badanku naik dan aku nyaris tidak dapat beranjak dari tempat dudukku. beruntung seorang ibu disebelahku telaten mengoleskan minyak angin yang malah justru membuatku mual, yah apa daya menolak pun aku sudah tak sanggup.

kereta merapat di stasiun Tugu pukul 7 pagi, sementara acaraku jam 8 pagi di daerah pinggiran kota, kalau aku tidak berhasil mencapai waktu yang telah ditentukan aku akan kembali ke Jakarta, umpatku. aku harus bergegas mengganti baju dan mandi di toilet stasiun, setelah aku ucapkan banyak banyak terima kasih ke ibu itu aku langsung melesat ke kamar mandi. dengan suhu tubuh yang masih tinggi kupaksakan untuk menyentuh air yang dingin ... badanku menggigil sejadi jadinya.

akupun berpakaian dengan cepat, dan tanpa sempat sarapan atau mengisi perut dengan air putih aku sudah celingukan mencari taksi di depan stasiun.
akhirnya kudapatkan taksi dan kurebahkan badanku yang makin lemah ke jok dalam dan menyebutkan tujuankku, taksipun melesat. tepat jam 8 aku tiba dilokasi. lagi lagi aku merasa Tuhan sedang bercanda denganku, aku bisa tiba tepat pada waktunya.

acara berlangsung hingga pukul 14.30, aku sudah tak punya cukup sisa tenaga untuk naik angkutan umum Jogja dengan suhu udara dan tubuh seperti ini, belum lagi aku harus memprint tiket pesawatku.

akhirnya aku disini, didalam warnet untuk mencetak tiket onlineku.dan masih belum sempat mengganjal perutku.
aku merasa bersalah untuk pergi tanpa berkata apapun padamu, aku hanya tak ingin kamu kecewa dan mengkhawatirkanku..
maafkan aku ... aku kan segera menemuimu di Jakarta.


Jogja 7 feb 2013