Sunday, June 17, 2012

ordinary day...

satu hari yang biasa...
tak ada makan mewah...
tak ada jalan jalan mahal...

kali ini
hanya aku, kamu dan kucing kucing kecilmu...

sederhana..
sesederhana rasaku padamu,

aku, kamu kucing kecilmu ditambah ramainya keponakanmu...
sederhana...

sesederhana aku dan rasaku...

satu hari yang biasa... aku, kamu dan senyummu itu sudah lebih buatku..


B_ 17 June 2012

Wednesday, June 13, 2012

a walk to remember


****

Love is like the wind. You cannot see it but you can always feel it-
Find out who you are and do it on purpose-
It all comes down to who's by your side-
She didn't belong. She was misunderstood. And she would change him forever-
Take a risk. Dare to move. Love is a leap of faith-
Maybe God has a bigger plan for me than I had for myself. Like this journey never ends. Like you were sent to me because I'm sick. To help me through all this. You're my angel-
Jamie has faith in me. She makes me want to be different, better-
I'm scared of not being with you-
Love is always patient and kind. It is never jealous. Love is never boastful or conceited. It is never rude or selfish. It does not take offense and is not resentful-
Jamie saved my life. She taught me everything. About life, hope and the long journey ahead. I'll always miss her. But our love is like the wind. I can't see it, but I can feel it-
It lasted forever, and ended so soon-
 
****

---- a walk to remember ----


B_ 14 June 2012

imaginary story


Hempasan ombak semakin keras oleh tiupan angin laut. Deburannya menggetarkan jiwa-jiwa yang tengah kesepian. Rinai hujan semakin lebat. Namun aku masih tak ingin beranjak dari bebatuan di pantai ini. Sendiri, mengenang semua yang pernah terjadi antara kau dan aku. Di sini, di pantai ini.

***

"Apa kamu percaya kalo cinta itu nggak mesti memiliki?” tanya mu pada ku.
"Percaya" jawab ku yakin.
"Bagaimana jika seseorang yang yang kamu cintai dan mencintai mu memutuskan untuk berpisah" tanya mu lagi. Aku terdiam. Kali ini perasaan ku benar-benar mengatakan, bahwa sebentar lagi semua keindahan ini akan berubah.
"Maksud kamu apa? Kamu nggak perlu berandai-andai, jika ada yang ingin kamu katakan, jujurlah  itu lebih baik"
"Maafin aku. Aku sudah membohongi mu"
"Maksudnya?"
"Sebelum jadian sama kamu, aku sudah punya pacar dan sampai sekarang pun ia masih bersama ku. Aku nggak bermaksud menduakan mu, aku sudah berusaha memilih salah satu dari kalian sebelumnya, tapi aku nggak ingin kehilangan kamu dan juga dia"
"Jadi apa yang dibilang orang-orang itu  benar?"
"Yach..mereka sudah mengingatkan akan ini semua, tapi aku terlalu egois, tak mau mengambil resiko kehilangan. Tapi kali ini aku benar-benar harus memilih"
"Jadi siapa yang kamu pilih?” tanya ku pelan. Rasa sakit mulai menyesakkan dada ku. Kamu telah membohongi ku, dan aku malah menyalahkan mereka. Keterlaluan.
"Aku memutuskan memilihnya. Tapi sebelumnya kamu harus tahu satu hal, aku sungguh-sungguh mencintai mu. Aku tak pernah bohong dengan perasaan itu" kata mu menyakinkan ku. Aku kini terisak. Kenapa ini harus terjadi pada ku. Kenapa harus aku yang mengalah.
"Maafin aku. Dia sekarang sedang sekarat, aku nggak mungkin ninggalin dia dalam keadaan seperti ini" ujar mu menyesal.
"Mengertilah, mungkin ini adalah jalan terbaik untuk kita. Bukankah kamu percaya bahwa cinta tak harus memiliki?"
"Aku percaya. Aku tahu ini adalah yang terbaik. Aku rela, demi cinta seseorang akan melakukan apa saja termasuk mengorbankan cintanya" kata ku mantap. Tak ada gunanya memaksakan kebersamaan ini. Hanya akan ada luka, akan banyak cinta yang harus dikorban kan. Ku coba untuk tersenyum, menyakinkan  mu menguatkan keputusan yang kau buat.
"Makasih" kata mu sambil memeluk ku erat. Kemudian mencium pipi ku. Ciuman pertama dan terakhir. Ciuman yang dibumbui air mata, dari ku dan juga kamu.

***
Matahari sudah semakin condong ke arah laut. Sinarnya kuningnya semakin memudar dan meninggalkan warna lembayung yang sangat indah. Sedikit lagi matahari akan tenggelam. Aku sering melihat sunset di tepi pantai, tapi belum pernah melihat sunset seindah hari ini. Sunset terakhir yang akan ku nikmati bersama mu. 

Kita hanya diam memandangnya, sunset dan lautan yang sepi. Tak akan ada lagi tawa kita disini, hanya kenangan yang tertinggal seiring terbenamnya sang mentari di sore ini.

 ***

Pada akhirnya kita harus meninggalkan pantai kenangan ini, melangkah dengan mantap menuju persimpangan masing-masing.....

B_ 14 June 12

celah di relungmu

Rasa ini berterbangan di udara
angin membawanya ke berbagai tempat untuk beradu
namun nyatanya
tak satupun rasa ini singgah ke pelabuhan mu 
apakah persinggahan itu sudah kau kunci rapat?
hingga tak mampu untuk ku menembusnya masuk
atau tak sudikah kau memberi tempat untuk rasa ku
meski sedikit celah?
ah...angan ku terlalu jauh berkalana ke tempat mu yang tak terjangkau mimpi
rasanya sangat tidak adil bagi hati yang ringkih ini.
sudahlah...
sudah petang menuju lelap
tak perlu berteriak terlalu lantang
toh, bintang juga tak akan mendengar
lagi, hati ku berceceran seketika


B_ 14 June 12

Friday, June 8, 2012

akumulasi rasa

tak kukira aku bisa mengeluarkan serangkaian kata kata ketus ke orang yang sangat aku sayangi, aku sendiri terkejut....

mungkin inilah akumulasi dari kekecewaan kekecewaan yang aku terima...
akumulasi dari emosi dan amarah....

akumulasi dari ras ingin dihargai sebagai seorang lelaki... 



Monday, June 4, 2012

my ordinary world

pada akhirnya saya melepas semua.....
tidak semestinya saya mengambil keputusan dengan mengikuti emosi, dalam suasana kalut... saya sudah mencoba menenangkan diri, memikirkan beberapa hal, meski belum semuanya.... saya yang akan pergi...
_____________________________________________________________


Came in from a rainy Thursday
On the avenue
Thought I heard you talking softly

I turned on the lights, the TV
And the radio
Still I can't escape the ghost of you

What has happened to it all?
Crazy, some are saying
Where is the life that I recognize?
Gone away

But I won't cry for yesterday
There's an ordinary world
Somehow I have to find
And as I try to make my way
To the ordinary world
I will learn to survive

Passion or coincidence
Once prompted you to say
"Pride will tear us both apart"
Well now pride's gone out the window
Cross the rooftops
Run away
Left me in the vacuum of my heart

What is happening to me?
Crazy, some'd say
Where is my friend when I need you most?
Gone away

But I won't cry for yesterday
There's an ordinary world
Somehow I have to find
And as I try to make my way
To the ordinary world
I will learn to survive

Papers in the roadside
Tell of suffering and greed
Here today, forgot tomorrow
Ooh, here besides the news
Of holy war and holy need
Ours is just a little sorrowed talk

And I don't cry for yesterday
There's an ordinary world
Somehow I have to find
And as I try to make my way
To the ordinary world
I will learn to survive

Every one
Is my world, I will learn to survive
Any one
Is my world, I will learn to survive
Any one
Is my world
Every one
Is my world
Duran Duran - Ordinary world.
____________________________________________________________

B- 5 June 2012

Sunday, June 3, 2012

Jeding....

Inget ga, dulu terakhir aku nginep di tempatmu aku bilang apa "mas kok kayaknya rio bakal merindukan tempat ini -- kok kayaknya sedih dan sepertinya kita ga akan pernah ketemu" -- dan ternyata sekarang begini adanya -- saya hanya bisa menangis, menangisi sesuatu yang pernah datang dan pergi dari hidup saya -- sesuatu yang pernah saya harapkan dan pernah baik untuk saya dan skrg saya tdk bisa berharap apa2 lg ke km -- saya lepaskan km mas -- cari kebahagiaanmu -- maaf selama ini selalu  menyusahkan -- doain rio bisa kumpulin banyak uang utk kembalikan semua yg pernah km kasih -- semoga km selalu bahagia -- selamat tinggal mas. rio.


tercekat.....
13.15  aku masih diruang meeting membahas kenaikan upah sektoral yang rencananya akan diberlakukan. alot dan menguras emosi.... sampai ketika sebuah pesan singkat masuk.... aku lemas, terduduk di sudut meja.... bertumpuk kertas semuanya mengabur dimataku. ada sesuatu yang menghalangku untuk melihatnya.... dia mengalir.... tanpa bersuara, tidak bergerak.... diam.... aku menangis......

aku mencoba berdiri, berpegangan di sudut meja, mencoba mengumpulkan kesadaran yang tersisa. semua gelap.....

aku membuka mata, terbangun di ruang kesehatan kantor. kubuka tas yang sudah ada di sampingku, aku menulis......
disini.. saat ini... aku menelan semua tangis yang aku rasa.

rio maaf aku gak bisa balas sms kamu, handphoneku entah ada dimana. mungkin salah satu temanku menyimpannya untukku kala aku tak sadarkan diri tadi. aku sayang rio, aku gak mau rio pergi.... aku ingin ada rio, adikku yang paling bandel, aku ingin ada rio.... 
aku rindu rio.....
rindu ketawa rio...
rindu air mata rio...

rindu omelan rio...
aku rindu jeding...


aku cuma gak tau bagaimana harus bicara.... aku bodoh, egois.... 
aku selalu berdoa untuk rio, setidaknya ijinkan aku mencukupi tabungan untu beliin lensa rio... dikit lagi rio.. dikit lagi aku sudah bisa beliin kamu lensa..sabar ya rio... seharusnya bulan ini aku bisa beliin kamu lensa. supaya kamu bisa kerja...


tapi diluar rencana ada hal lain yang memaksa ku menundanya, hal yang sama yang menjadi alasanku pulang kejogja. 


rio... jangan pergi...


B_ 4 June 2012



akhir cerita...

"U are the best I ever had.."
pesan terakhir yang saya terima malam ini. ah sudahlah aku tak berniat melanjutkannya... percakapan tadi kurasa sudah cukup menggambarkan apa yang aku rasakan... dan aku belajar untuk kebas... dia yang ada dihatimu, bukan aku....
_____________________________________________________



29 Agustus 2011, aku berteman dengannya di salah satu situs jejaring sosial. pertemanan biasa, tak lebih karena aku mengagumi artikel artikel yang rutin dia posting di wallnya. hingga satu saat aku menerima pesan singkat di ponselku yang berisi ajakan untuk bertemu... kamis malam..

sedikit kelimpungan menyelesaikan pekerjaan demi bisa memenuhi janji pukul 7 malam, semua dibuat tergesa gesa olehku. ah masa bodoh, aku sudah berjanji dengan seseorang...

masih berseragam lengkap, sedikit kusut lantaran tidak sempat mampir kekamar mandi atau bersolek untuk sekedar memberi kesan baik di pertemuan pertama, aku meluncur ke tempat yang sudah dijanjikan. aku kirim pesan singkat yang menyatakan aku sudah di lokasi... jawaban yang aku terima ternyata dia masih dikantor.. aku diminta menunggu... lemas rasanya mengingat perjuangan yang sudah ditempuh. tapi dia berjanji cuma sebentar..... cuma sebentar.

..... 25 menit bukanlah waktu yang sebentar untuk menunggu, sendiri, aku tegaskan S  E  N  D  I  R  I.

satu cup frozen capuchino sudah habis setengah.... dihemat karena kalau nambah satu lagi berarti aku tidak bisa pulang dengan taksi..
akhirnya dia datang, masih mengenakan baju kerjanya... kita berbincang... hingga pesanan capuchino keduapun datang... aku senang...... entah mengapa..

.......
malam Natal 2011, aku yang paling dulu sampai ditempat kami berencana untuk berkumpul. ada dua hal yang membuat aku sangat excited; merayakan Natal adikku dan bertemu dia, ini akan menjadi pertemuan kedua setalah malam itu. dan atas jasa kakakku dia bersedia datang..

dua pesan singkat yang cukup mengecewakan aku baca, kakakku sakit dan adikku memilih untuk merayakan Natal dirumah.. yah.... aku putuskan untuk pulang hingga sosoknya muncul dan membuatku mengurungkan niat.... pertemuan kedua, percakapan kedua..... dan cinta pertama....
........

B_ 4 June 2012

menanti cerita....


Peluk...
sayup lagu ini terdengar dari kamar sebelah.. sementara saya duduk ditangga samping kamar menikmati secangkir kopi panas dan sibuk dengan tuts tuts didepan saya... 
banyak yang ingin saya tulis...
banyak.. 


--------------------------------------------

hari ini 3 Juni 2012, saya memulai pagi dengan mata sedikit lebam.. efek tidak tidur tadi malam. banyak rencana yang akan saya lakukan hari ini, banyak hal besar yang akan saya hadapi hari ini. dalam 1 x 24 jam kedepan saya bertekad menyelesaikan semua yang salah, saya bertekad untuk melepaskan orang yang saya cintai, yang selama 6 bulan terakhir mewarnai kehidupan saya dengan indahnya. dan diwaktu yang bersamaan saya ingin kembali ke keluarga yang saya tinggalkan demi dia.

tapi itu rencana, saya hanya bisa berencana dan agaknya yang diatas punya naskah tersendiri untuk saya. satu pesan di WA kembali meluluhkan hati yang sudah saya mantapkan, dari dia, orang yang akan menjadi target kemarahan saya hari ini. tapi lagi lagi saya sadar, marah bukanlah keahlian saya.

semua orang berhak mendapat kesempatan kedua, saya masih percaya itu, dahulu saya pernah dihadapkan dengan kondisi dimana hanya dikesempatan kedualah saya bisa memperbaiki segalanya. saya coba berikan itu kedia, hanya untuk hari ini, bagaimanapun hari ini saya ingin semuanya selesai.

dia akan menyelesaikan bagiannya dan saya akan menyelesaikan bagian saya, terdengar seperti recana yang sempurna.... sangat sempurna... saya pun sudah siap jika akhirnya melepasnya, itupun hanya akan kembali ke rencana semula. tidak banyak berubah.

kembali ke misi saya untuk berdamai dengan keluarga saya, saya sudah menjadwalkan beberapa pertemuan,, pertama berbicara empat mata dengan kakak lelaki saya dan setelah itu dengan kakak perempuan saya.... lalu terakhir adik saya.. dan saya berdo'a.
.
.
.
.
.
.
.
.


-----------------------------------------------
waktu magribh sudah berselang, kumandang adzan isya' sudah terdengar. saya disini, ditangga disamping kamar dengan secangkir kopi yang mulai mendingin, belum tersentuh, dan tuts didepan saya pun perlahan mulai kehilangan huruf untuk dirangkai...


mengenang pertemuan keluarga yang tetap tidak bisa menyatukan saya, menunggu kabar dari dia yang sedang diluar sana... 


ah... tuts ini mulai kehilangan kata....


kuminum secangkir kopi yang terlupakan, pahit karena saya tidak menambahkan gula kedalamnya, tapi entah mengapa saya menikmatinya. persis sebagaimana saya menikmati apa yang sedang saya rasakan sekarang..... 


adzan isya' sudah berhenti...
bulan diatas pun sudah semakin memucat...
lagu "peluk" pun sudah tergantikan dengan "vanilla twilight"..


entah sejak kapan... 


aku tak peduli..



B_ 3 June 12