Sunday, June 3, 2012

menanti cerita....


Peluk...
sayup lagu ini terdengar dari kamar sebelah.. sementara saya duduk ditangga samping kamar menikmati secangkir kopi panas dan sibuk dengan tuts tuts didepan saya... 
banyak yang ingin saya tulis...
banyak.. 


--------------------------------------------

hari ini 3 Juni 2012, saya memulai pagi dengan mata sedikit lebam.. efek tidak tidur tadi malam. banyak rencana yang akan saya lakukan hari ini, banyak hal besar yang akan saya hadapi hari ini. dalam 1 x 24 jam kedepan saya bertekad menyelesaikan semua yang salah, saya bertekad untuk melepaskan orang yang saya cintai, yang selama 6 bulan terakhir mewarnai kehidupan saya dengan indahnya. dan diwaktu yang bersamaan saya ingin kembali ke keluarga yang saya tinggalkan demi dia.

tapi itu rencana, saya hanya bisa berencana dan agaknya yang diatas punya naskah tersendiri untuk saya. satu pesan di WA kembali meluluhkan hati yang sudah saya mantapkan, dari dia, orang yang akan menjadi target kemarahan saya hari ini. tapi lagi lagi saya sadar, marah bukanlah keahlian saya.

semua orang berhak mendapat kesempatan kedua, saya masih percaya itu, dahulu saya pernah dihadapkan dengan kondisi dimana hanya dikesempatan kedualah saya bisa memperbaiki segalanya. saya coba berikan itu kedia, hanya untuk hari ini, bagaimanapun hari ini saya ingin semuanya selesai.

dia akan menyelesaikan bagiannya dan saya akan menyelesaikan bagian saya, terdengar seperti recana yang sempurna.... sangat sempurna... saya pun sudah siap jika akhirnya melepasnya, itupun hanya akan kembali ke rencana semula. tidak banyak berubah.

kembali ke misi saya untuk berdamai dengan keluarga saya, saya sudah menjadwalkan beberapa pertemuan,, pertama berbicara empat mata dengan kakak lelaki saya dan setelah itu dengan kakak perempuan saya.... lalu terakhir adik saya.. dan saya berdo'a.
.
.
.
.
.
.
.
.


-----------------------------------------------
waktu magribh sudah berselang, kumandang adzan isya' sudah terdengar. saya disini, ditangga disamping kamar dengan secangkir kopi yang mulai mendingin, belum tersentuh, dan tuts didepan saya pun perlahan mulai kehilangan huruf untuk dirangkai...


mengenang pertemuan keluarga yang tetap tidak bisa menyatukan saya, menunggu kabar dari dia yang sedang diluar sana... 


ah... tuts ini mulai kehilangan kata....


kuminum secangkir kopi yang terlupakan, pahit karena saya tidak menambahkan gula kedalamnya, tapi entah mengapa saya menikmatinya. persis sebagaimana saya menikmati apa yang sedang saya rasakan sekarang..... 


adzan isya' sudah berhenti...
bulan diatas pun sudah semakin memucat...
lagu "peluk" pun sudah tergantikan dengan "vanilla twilight"..


entah sejak kapan... 


aku tak peduli..



B_ 3 June 12

2 comments:

  1. Mendamaikan sebuah hati, ah..ternyata sulit dan diluar dugaan semua orang

    #hening

    What we have supposed to do?..

    #hening

    #sometextmissing

    ReplyDelete